AMAZING MEMORIES |
Minggu, 30 November 2014
Kamis, 20 November 2014
Suka Duka Menjadi Suporter Perempuan
Suka duka menjadi suporter perempuan
Saya adalah salah satu dari puluhan bahkan ratusan perempuan
di dalam stadion dimana PSS Sleman berlaga. Yang berdiri di tribun bersama
lautan laki-laki yang sebagian besar dari mereka asing bagi saya. Berdiri bernyanyi
mengawal sang kebanggaan yang sedang berlaga.
Singkat cerita saja. Tidak mudah menjadi seorang suporter perempuan itu. Ya, memang
tidak ada syarat khusus tapi yang jelas menjadi seorang suporter perempuan
harus punya mental yang kuat. Apalagi kita berdiri diantara ratusan bahkan
ribuan laki laki tanpa ada pembatas didalam stadion. Coba bayangkan saja,tidak
semua perempuan memiliki keberanian untuk berdiri bersama kerumunan laki-laki
yang sebagian masih asing dengan dirinya. Harus punya keberanian lebih untuk
menjadi suporter perempuan, tak hanya keberanian tapi juga harus siap fisik.
Maksud saya disini bukan siap fisik untuk bertanding dengan laki-laki. Namun
disini yang saya maksud adalah siap fisik dalam arti mempunyai stamina yang fit
dan siap dalam menghadapi hal-hal yang tidak terduga.
Dan lagi ya kita
harus tahan godaan sama laki-laki. Tak jarang ada segelintir orang iseng yang
hobi godain perempuan saat berada di tribun stadion. Terkadang juga banyak
tangan jail yang bikin perempuan gak “nyaman” berada disitu. Harus mau antri
desak-desakan sama laki-laki yang juga sama-sama gakmau ngalah tapi ada juga
yang mau ngalah. Hm, mau gimana lagi kita juga sebagai perempuan harus bisa
menjaga diri.
Dan lebih ekstrimnya lagi
kalau ada yang namanya “tawuran” . itu hal yang paling saya benci, perempuan
harus bener-bener siap dalam hal ini, siap kabur maksudnya. Ya kita harus
pinter-pinter nerobos lautan manusia yang lagi pada bentrok buat cari tempat
aman. Kalau-kalau ada yang nolongin sih alhamdulilah, kalau enggak ya cuman
kocar kacir sendiri bingung,takut,bahkan juga nangis kadang malah pingsan.
Terkadang ada juga dari sebagian orang biasa menganggap
bahwa menjadi suporter wanita itu “ber image jelek”. Eits jangan salah, gak
semua yang ada di stadion itu orang-orang “nakal” semua. Banyak orang-orang
baik disini. Contohnya aja ya salah satu Ibu guruku sewaktu smp dulu. Dia juga
orang baik,berpendidikan,bermartabat pula. Tapi ia juga seorang suporter PSS
Sleman. Salut banget aku sama beliau yang mau berdesak-desakan sama beribu-ribu
suporter disini. Jadi jangan salah ya ketika menilai seorang suporter
perempuan.
Ada banyak hal juga yang saya dapat disini. Ketika saya
berada diantara mereka,bergandengan tangan dan bernyanyi lantang. Spontan rasa
kesal,sedih, dan lelah bisa hilang disini. Bahkan ketika tim kebanggaan saya
menang,ah rasanya seneng haru bercampur jadi satu dan seketika itu pula seakan
semua beban hidup hilang. Bersama-sama mereka,entah perempuan atau
laki-laki,tua maupun muda, menjadi satu keluarga. Berdiri bersama-sama dengan
satu tujuan.
Langganan:
Postingan (Atom)